Saham Emiten Pengelola Starbucks (MAPB) Masuk Pantauan BEI, Ada Apa?

作者:时尚 来源:百科 浏览: 【 】 发布时间:2025-06-12 18:37:08 评论数:
Warta Ekonomi,quickq官方安卓版下载 Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengumumkan adanya aktivitas pasar yang tidak biasa (unusual market activity/UMA) pada saham emiten pengelola Starbucks, PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB). Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono.

"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA)," ungkap Yulianto.

Saham Emiten Pengelola Starbucks (MAPB) Masuk Pantauan BEI, Ada Apa?

Saham Emiten Pengelola Starbucks (MAPB) Masuk Pantauan BEI, Ada Apa?

Pergerakan saham MAPB memang menunjukkan lonjakan signifikan. Pada penutupan perdagangan Rabu (11/6), harga saham MAPB melesat 8,57% ke posisi Rp1.520. Jika ditarik ke belakang, dalam sepekan terakhir saham ini sudah mencatatkan kenaikan sebesar 21,60%, bahkan dalam sebulan terakhir melambung 27,20%.

Saham Emiten Pengelola Starbucks (MAPB) Masuk Pantauan BEI, Ada Apa?

Baca Juga: IHSG Turun Tipis ke 7.221 pada Awal Perdagangan Hari Ini, Saham KOPI Paling Ambruk

Saham Emiten Pengelola Starbucks (MAPB) Masuk Pantauan BEI, Ada Apa?

Meski demikian, pihak bursa menegaskan bahwa pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," lanjut Yulianto.

Baca Juga: Sahamnya Merosot Tajam Sepanjang 2025, Apple Gagal Tancap Gas di AI?

Untuk itu, para investor diimbau untuk tetap waspada. BEI menyarankan investor agar memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa serta mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya.

Kemudian, mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi sebelum mengambil keputusan investasi.